Songsong Armina, Menag Siapkan Petugas dengan Formula 2 -3- 4

By Admin

nusakini.com--Sabtu (10/9), jemaah haji dunia, termasuk Indonesia akan mulai diberangkatkan menuju Arafah, lalu ke Muzdalifah dan Mina (Armina). Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin telah menyiapkan formula khusus bagi para petugas haji agar tetap fokus dalam tugasnya. 

Formula yang mencakup persiapan pra wakuf, saat wukuf, dan pasca wukuf itu dikemas dalam skema 2-3-4. "Dua terkait persiapan pra wukuf, tiga saat wukuf, dan empat pasca wukuf," terang Menag saat memberikan sambutan pada malam konsolidasi persiapan Armina di Dar Hadi Hotel, Makkah, Kamis (8/9). 

Dua hal saat pra wukuf, pertama adalah persiapan pelaksanaan di armina. "Setiap petugas harus betul-betul fokus. Besok seluruh tenda dan karpet di maktab harus sudah terpasang, termasuk penyejuk udara, instalasi listrik dan lainnya. Juga sarana kesehatan dan dapur umum," tegas Menag. 

Hal kedua, persiapan mobilisasi jamaah dari hotel di Makkah ke Arafah. "Pastikan semua jemaah di hotel masing-masing tahu persis jam berapa mereka harus meninggalkan hotelnya menuju Arafah," katanya. 

"Jangan biarkan jemaah terlalu cepat bersiap, dan juga jangan terlalu lama mereka menunggu. Pergerakan mobilisasi dari hotel ke Arafah harus dilakukan secara matang," tambahnya. 

Adapun 3 hal yang harus disiapkan petugas saat wukuf, yaitu: Pertama, rencana satuan operasi (satops) Armina harus bisa dilaksanakan sesuai tahapan tahapannya. Kedua, pergerakan jemaah haji dari Arafah menuju Muzdalifah. Ketiga, pendampingan dan perlindungan jemaah selama di Mina. 

"Terkait jam terlarang menuju Jamarat harus ditekankan. Ada inovasi baru tahun ini, di setiap pintu keluar masuk tenda Mina akan dipasang semacam traffic light untuk menjadi penanda bagi jemaah. Jika merah, berarti tidak boleh ke jamarat," ujarnya. 

Untuk 4 formula paska wukuf, pertama adalah segera menghidupkan daker Madinah untuk menerima kedatangangan jemaah gelombang kedua yang akan bergerak dari Makkah. 

Kedua, mempersiapkan kepulangan jemaah pada kloter awal melalui Bandara Internasional King Abdul Aziz (KAAIA) Jedah. "Tahun lalu ada gangguan ketepatan waktu karena banyak koper jemaah yang menyimpan zamzam dan kelebihan berat. Pastikan penyisiran bagasi sudah dilakukan sejak di hotel," pesan Menag. 

Ketiga, mengefektifkan program rutin di Makkah dan Madinah. Selain distribusi katering dan transportasi bus shalawat, kegiatan pembinaan juga harus dilanjutkan. "Pembinaan jangan berhenti, meski sudah wukuf agar implementasi kemabruran haji bisa tercermin saat kembali ke Tanah Air," tutur Menag. 

Keempat, penanganan pasien yang mengalami gangguan kesehatan pasca wukuf, utamanya mereka yang terpisah kloternya karena harus menjalani perawatan. "Pola 2-3- 4 ini saya pilih yang penting untuk kembali kita konsolidir dan persiapkan lebih matang sehingga haji tahun ini bisa lebih baik dari tahun sebelumnya," tandasnya.(p/ab)